Thursday, 19 September 2013

Sejarah Kretek di Kudus

Menelusuri sejarah rokok kretek di Kudus, bermula dari sosok H. Jamhari, karena deraan penyakit dada yang sering menyesakkan nafasnya, ia mencoba mengoleskan minyak cengkeh pada dada dan punggungnya. Kemudian H. Jamhari mencoba dengan cara lain, yakni cengkeh yang sudah dirajang dicampur dengan rempah-rempah dan ia linting menjadi batang rokok.
Banyaknya permintaan akan rokok racikannya, H. Jamhari membuat rokok dalam jumlah besar. Sejak saat itulah industri rokok terlahir. Dan rokok cengkeh yang diisap menimbulkan bunyi ”kretek-kretek”, khalayak kemudian menyebut rokok tersebut sebagai ”Rokok Kretek”.
Sejarah telah mencatat, industri rokok kretek Kudus mengalami masa keemasan ketika Mas Niti Semito seorang tokoh kretek mengembangkan industri kretek dengan merek ”Bal Tiga”. Hal-hal yang dapat diteladani dari Mas Niti Semito adalah seorang pribumi buta aksara mampu mengelola perusahaan dengan jumlah karyawan mencapai 10.000 lebih pada masa itu (tahun 1906), belum termasuk karyawan sistem abon. Pertumbuhan industri kretek di Kudus berkembang pesat ditandai dengan berdirinya Pabrik Kretek Goenoeng Kedoe, Tebu dan Cengkeh, Delima, Jangkar, Garbis dan Manggis, Sukun, Noj dan terakhir Djarum

Sumber: museumkretek.blogspot.com

No comments:

Post a Comment